Tuesday, September 14, 2010

Islam Jalan Keselamatan Sejati

Oleh : Ibnu Mukhtar
Saudaraku, ketahuilah –semoga Alloh merohmati kita semua– sesungguhnya ajaran Islam yang dibawa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam –yakni ajaran Islam yang bersih dari campuran syirik, bid’ah dan penyimpangan lainnya– adalah agama Alloh Subhaanahu wa Ta’aala yang haq, sempurna dan mendatangkan keridhoan Alloh di dunia dan di akhirat. Ia merupakan nikmat Alloh dan karunia-Nya yang paling agung yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya. Maka tidak akan ada seorang pun –baik jin atau manusia–yang akan selamat di hadapan Alloh Subhaanahu wa Ta’aala melainkan jika ia datang kepada-Nya dalam kondisi sebagai seorang muslim.

Alloh Subhaanahu wa Ta’aala berfirman :

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ


“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu ) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” QS. Ali ‘Imron ; 3 : 85

Berkata Imam Ibnu Katsir rohimahulloh :

أي: من سلك طريقًا سوى ما شَرَعَه الله فلن يُقْبل منه { وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ } كما قال النبي صلى الله عليه وسلم في الحديث الصحيح: "مَنْ عَمِلَ عَمَلا لَيْسَ عَلَيْهِ أمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ".


Maksud firman Alloh Subhaanahu wa Ta’aala, “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu ) daripadanya..”, itu adalah barangsiapa yang menempuh jalan yang tidak disyari’atkan Alloh maka sekali-kali tidak akan diterima padanya. “Dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.”sebagaimana disabdakan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam hadits shohih, “Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang tidak ada dasarnya dari perintah kami maka amalan tersebut tertolak.” HSR. Muslim dari Ummul Mu’minin ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anhu. Lihat Tafsir Al Qur’an al-‘Azhiem karya Imam Ibnu Katsir v I/465

Saudaraku, bersyukur dan berbahagialah atas hidayah Islam yang Alloh Subhaanahu wa Ta’aala karuniakan kepada kita. Istiqomahlah ( teguh pendirian ) dalam berpegang teguh dengan agama-Nya sampai kita menghadap-Nya. Dan bersabarlah atas berbagai cobaan yang Alloh berikan kepada kita dalam menempuh jalan-Nya itu. Semoga Alloh Subhaanahu wa Ta’aala selalu menjaga kita dengan agama Islam dalam setiap keadaan. Aamien.


Saudaraku, sebagai agama yang diridhoi Alloh Subhaanahu wa Ta’aala,, ajaran Islam tentu memiliki berbagai keistimewaan yang luar biasa. Di antaranya adalah ia merupakan agama yang telah dinyatakan sempurna oleh Alloh Subahaanahu wa Ta’aala Sang Maha Pencipta dengan firman-Nya : “…Pada hari ini telah Kusempurnakan bagi kamu agamamu, telah Kucukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah Kuridhoi Islam sebagai agama bagimu..’ Al Maidah ayat 3. Oleh karena itu, sudah seharusnya jika seluruh kaum muslimin berpegang teguh dengan ajaran Islam secara total dan meninggalkan yang bertentangan dengannya pun secara total pula.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. ( QS. Al Baqoroh ; 2 : 208 )

Saudaraku, berikut di antara sisi yang menunjukkan kesempurnaan ajaran Islam. Semoga yang singkat ini tetap banyak manfaatnya bagi kita semua. Aamien.

Pertama, kesempurnaan dari asalnya.
Saudaraku, sisi pertama dari kesempurnaan ajaran Islam itu adalah dari asalnya. Ia bukanlah buatan atau bualan manusia dan jin. Namun ia berasal dari Alloh Subhaanahu wa Ta’aala Sang Maha Pencipta yang Maha Mengetahui segala urusan dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Oleh karena itu, agama-Nya tidak mungkin memiliki kekurangan dan kelemahan. Alloh Subhaanahu wa Ta’aala berfirman :

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

“Sesungguhnya agama yang diridhoi disisi Alloh hanyalah Islam…” ( QS. Ali ‘Imron ; 3 : 19 )


أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

“Apakah pantas Alloh yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” ( QS. Al-Mulk ; 67 : 14 )


Kedua, kesempurnaan dalam ajarannya.
Saudaraku, dalil yang menujukkan akan kesempurnaan ajaran Islam itu sangatlah banyak. Di antaranya :

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ قِيلَ لَهُ قَدْ عَلَّمَكُمْ نَبِيُّكُمْ -صلى الله عليه وسلم- كُلَّ شَىْءٍ حَتَّى الْخِرَاءَةَ. قَالَ فَقَالَ أَجَلْ لَقَدْ نَهَانَا أَنْ نَسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةَ لِغَائِطٍ أَوْ بَوْلٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِىَ بِالْيَمِينِ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِىَ بِأَقَلَّ مِنْ ثَلاَثَةِ أَحْجَارٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِىَ بِرَجِيعٍ أَوْ بِعَظْمٍ.


Dari Salman al-Farisi rodhiyallohu ‘anhu, dia menuturkan : Dia telah ditanya, ‘Sungguh Nabimu telah mengajarkan kamu segala sesuatu hingga masalah buang hajat?’ Beliau menjawab, betul demikian adanya, Beliau melarang kami menghadap kiblat ketika buang hajat atau kencing. Beliau melarang kami beristinja’ dengan tangan kanan, melarang beristinja dengan batu yang kurang dari tiga atau beristinja’ menggunakan kotoran binatang atau tulang.” (HSR. Muslim)

Dari Abu Dzar rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata : “Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam telah meninggalkan kami, dan tidaklah seekor burung yang mengepakkan sayapnya di udara melainkan beliau telah menyebutkan kepada kami ilmunya.” Dia berkata, telah bersabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam : “ Tidak tinggal suatupun yang mendekatkan kamu kepada surga dan menjauhkan diri kamu kepada neraka melainkan sungguh itu semua telah dijelaskan kepada kamu.” ( HR. Thobroni dalam Mu’jamul Kabir no. 1647 dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani rohimahulloh dalam ash-Shohihah 4/416 no. 1803 )

Allohu akbar! Betapa sempurnanya ajaran Islam itu. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan semuanya kepada para sahabatnya segala sesuatu sampai-sampai urusan buang hajat/kencing saja pun telah diajarkannya. Sungguh termasuk sikap kurang ajar dan tidak punya adab kepada Alloh dan Rosul-Nya jika kita malah membuat perkara-perkara baru ( berbuat bid’ah ) dalam agama ini padahal ajaran Islam telah sempurna.

قال ابن الماجشون: سمعت مالكاً يقول: من ابتدع في الإسلام بدعة يراها حسنة فقد زعم أن محمداً - صلى الله عليه وسلم - خان الرسالة، لأن اللّه يقول: {اليوم أكملتُ لكم دينكم} فما لم يكن يومئذٍ ديناً، فلا يكون اليوم ديناً.



Berkata Ibnu al-Majisyun : Aku telah mendengar Imam Malik rohimahulloh berkata : “Barangsiapa yang berbuat bid’ah di dalam Islam yang dipandangnya sebagai kebaikan sungguh ia telah menganggap bahwa Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam itu telah menghianati risalah ini karena Alloh telah berfirman : Pada hari ini telah Kusempurnakan bagi kamu agamamu,...’ Al Maidah ayat 3. Oleh karena itu apa saja yang pada hari itu bukanlah termasuk agama maka pada hari ini pun bukanlah termasuk agama. Al-I’tishom I/28


Ketiga, kesempurnaan dalam balasannya.
Saudaraku, sungguh Alloh Subhaanahu wa Ta’aala telah menjanjikan balasan yang baik bagi kaum muslimin di dunia berupa kemuliaan dan kekuasaan di muka bumi ini berdasar firman-Nya :

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan Alloh telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang sholih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. ( QS. An Nuur ; 24 : 55 )


عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « بَشِّرْ هَذِهِ الأُمَّةَ بِالسَّنَاءِ وَالرِّفْعَةِ وَالنَّصْرِ وَالتَّمْكِينِ فِى الأَرْضِ فَمَنْ عَمِلَ مِنْهُمْ عَمَلَ الآخِرَةِ لِلدُّنْيَا لَمْ يَكُنْ لَهُ فِى الآخِرَةِ نَصِيبٌ »

Dari Ubai bin Ka’ab rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : berilah kabar gembira bagi umat ini ( yakni umat Islam, red ) dengan kedudukan dan derajat yang tinggi, pertolongan, dan kekuasaan di muka bumi. Maka barangsiapa di antara mereka mengamalkan amal akhirat untuk mencari dunia maka ia tidak mendapatkan bagian pahala di akhirat.” ( HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan al-Hakim. Dinilai Shohih oleh Syaikh al-Albani rohimahulloh dalam Shohih at-Targhieb wat Tarhieb no. 23 dan 1332 )

Berkata Amirul Mu’minin ‘Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhu :


نَحْنُ قَوْمٌ أَعَزَّنَا اللهُ بِاْلإِسْلاَمِ فَإِذَا ابْتَغَيْنَا الْعِزَّةَ فِيْ غَيْرِهِ أَذَلَّنَا اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ

“Kami adalah suatu kaum yang telah dimuliakan Alloh ‘Azza wa Jalla dengan Islam, maka bila kami mencari kemuliaan dengan selainnya ( yakni meninggalkan apa yang diajarkan Islam dan mengamalkan apa-apa yang bertentangan dengannya ) niscaya Alloh akan menghinakan kami.” HR. Al Hakim dalam al-Mustadrok dari Thoriq bin Syihab dan dinyatakan shohih oleh al-Hakim dan disetujui oleh adz Dzahabie rohimahulloh

Sedangkan di akhirat maka sungguh sangat sempurnalah balasan kebaikan yang akan diterima kaum muslimin. Alloh Subhaanahu wa Ta’aala berfirman :

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal yang sholih, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” ( QS. Al Baqoroh ; 2 : 25 )

عَنْ أَبِيْ سَعِيدٍ الْخُدْرِىَّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ « إِذَا أَسْلَمَ الْعَبْدُ فَحَسُنَ إِسْلاَمُهُ يُكَفِّرُ اللَّهُ عَنْهُ كُلَّ سَيِّئَةٍ كَانَ زَلَفَهَا ، وَكَانَ بَعْدَ ذَلِكَ الْقِصَاصُ ، الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ ، وَالسَّيِّئَةُ بِمِثْلِهَا إِلاَّ أَنْ يَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهَا


Dari Abu Sa’id al-Khudrie rodhiyallohu ‘anhu bahwasanya dia telah mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika seorang masuk Islam dan baik islamnya maka Alloh akan menghapus segala kesalahannya yang telah lalu dan kebaikannya dibalas sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Sedangkan kejahatannya dibalas semisal itu kecuali jika Alloh memaafkannya.” HSR. Bukhori

Saudaraku, demikian gambaran kesempurnaan ajaran Islam yang diamalkan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya rodhiyallohu ‘anhum. Masihkah kita ragu dan tidak serius untuk menjadikan ajaran Islam ini sebagai satu-satunya pedoman hidup kita? Masih beratkah kita menjadikan syariat Islam sebagai sumber dari segala sumber hukum yang mengatur kehidupan kita? Apa yang akan kita katakan di hadapan Alloh nanti? Ya Alloh, bukankah telah aku sampaikan?

عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ أَنَّ رَجُلاً مِنَ الْيَهُودِ قَالَ لَهُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ ، آيَةٌ فِى كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا . قَالَ أَىُّ آيَةٍ قَالَ ( الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا ) . قَالَ عُمَرُ قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ وَالْمَكَانَ الَّذِى نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ

Dari Thoriq bin Syihab dari ‘Umar bin al-Khoththob rodhiyallohu ‘anhu bahwasanya ada seorang Yahudi berkata kepadanya : “Ya Amirul Mu’minin, ada sebuah ayat dalam kitabmu ( yakni Al Qur’an ) yang kalian baca jika ia turun kepada kami –kaum yahudi- niscaya hari itu akan kami jadikan hari raya.” ‘Umar rodhiyallohu ‘anhu berkata, ‘Ayat apa itu?’ Maka yahudi itu berkata : ‘Al-yauma akmaltu…artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan bagi kamu agamamu, telah Kucukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah Kuridhoi Islam sebagai agama bagimu..’ Al Maidah ayat 3. Berkata Umar rodhiyallohu ‘anhu: “Sungguh kami telah mengetahui hari dan tempat turunnya ayat itu kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam yakni di Arofah pada hari Jum’at.” ( HSR. Bukhori, Muslim, Ahmad dan lainnya. Lafazh ini bagi Bukhori )

Saudaraku, dengan kesempurnaan yang melekat dalam ajaran Islam sebagaimana penjelasan yang lalu, maka Alloh Subhaanahu wa Ta’aala dan Rosul-Nya –Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam - menegaskan bahwa tidak pernah ada jalan yang dapat menyelamatkan manusia dari berbagai kehinaan di dunia dan adzab yang pedih di akhirat melainkan dengan berpegang teguh secara total –lahir dan batin- dengan ajaran Islam ; ajaran Islam yang di ajarkan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan di amalkan dengan baik oleh generasi sahabat, taabi’ien dan taabi’ut taabi’ien; ajaran Islam yang bersih dari campuran syirik, bid’ah dan penyimpangan lainnya; ajaran Islam yang dijelaskan Alloh Subhaanahu wa Ta’aala dalam kitab-Nya yang agung dan di jelaskan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam sunnahnya yang mulia.

عَنْ أَنَسٍ - رضى الله عنه - قَالَ كَانَ غُلاَمٌ يَهُودِىٌّ يَخْدُمُ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - فَمَرِضَ ، فَأَتَاهُ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَعُودُهُ ، فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَقَالَ لَهُ « أَسْلِمْ » . فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهْوَ عِنْدَهُ فَقَالَ لَهُ أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ - صلى الله عليه وسلم - . فَأَسْلَمَ، فَخَرَجَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - وَهْوَ يَقُولُ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَنْقَذَهُ مِنَ النَّارِ »

Dari Anas bin Malik rodhiyallohu ‘anhu beliau mengatakan : Adalah seorang anak yahudi yang biasa membantu Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam jatuh sakit. Maka Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam menjenguknya. Lalu beliau duduk di dekat kepalanya seraya bersabda kepadanya : “Masuklah kamu ke dalam Islam!” Maka ia melihat kepada bapaknya yang ada di dekatnya. Kata bapaknya : “Taatilah Abu Qosim ( Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam ) Maka anak itu pun masuk Islam. Lalu Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam keluar dari tempat tersebut seraya mengatakan : “Segala puji milik Alloh yang telah menyelamatkannya dari api neraka.” ( HSR. Bukhori )

Saudaraku, hadits yang mulia ini memiliki banyak faedah bagi kaum muslimin. Di antaranya –dan ini yang paling penting- ia menunjukkan hanya ajaran Islam yang dibawa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam sajalah yang merupakan satu-satunya jalan keselelamatan sejati. Adapun selain ajaran Islam, maka ia hanyalah angan-angan kosong yang ujung-ujungnya adalah penyesalan abadi.

Alloh Subhaanahu wa Ta’aala berfirman :


وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Dan mereka berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang Yahudi atau Nasrani". Demikian itu angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". ( QS. Al Baqoroh ; 2 : 111 )

Saudaraku, demikian dapat khothib sampaikan. Dan pada akhirnya, semoga Alloh Subhaanahu wa Ta’aala menerima seluruh amal-amal kita dan menjadikan aktifitas ubudiyah selama Romadhon ini sebagai penyubur iman dan ketakwaan kita.

Ya Alloh,..sesungguhnya kami adalah hamba-hambaMu yang bergelimang dosa dan kesalahan dan Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Menerima taubat..Ampunilah segala dosa dan kesalahan kami, kebodohan dan kelalaian kami, tindak tanduk kami yang berlebih-lebihan dalam segala urusan kami. Maafkanlah kami, sungguh Engkau lebih bergembira dengan taubat hamba-hambaMu melebihi kegembiraan seorang pengembala yang menemukan kembali ontanya yang hilang.

Ya Alloh…ampunilah dosa dan kesalahan kedua orang tua kami yang beriman kepada-Mu dan Rosul-Mu, maafkanlah kesalahan dan segala kekurangannya, tempatkanlah mereka pada tempat yang baik dalam kehidupan di dunia ini dan di dalam surga yang penuh kenikmatan ketika mereka kembali kepada-Mu, rohmatilah mereka berdua dan jauhkanlah mereka dari neraka dan kemurkaan-Mu..

Ya Alloh..kami memohon kepada-Mu surga dan keridhoan-Mu dan jalan yang mendekatkan kami kepada-Mu baik dengan ucapan dan perbuatan. Dan kami berlindung kepada-Mu dari Neraka dan kemurkaan-Mu dan jalan yang mendekatkan kami kepada Neraka dan kemurkaanMu baik dengan ucapan dan perbuatan.

Ya Alloh berkahilah umur dan kehidupan kami, berkahilah keluarga dan masyarakat kami, berkahilah harta dan rumah kami. Sungguh Engkau adalah Maha Berkuasa lagi Maha luas rohmat-Nya.

Ya Alloh perbaikilah keadaan kami dan kaum muslimin, perbaikilah negeri dan penguasa kami, limpahkanlah taufiq-Mu kepada kami dan mereka untuk selalu mengutamakan keridhoan-Mu daripada memperturutkan hawa nafsu kami. Lindungilah kami semua dari segala ketergelinciran baik dalam keyakinan, ucapan maupun perbuatan. Penuhilah hati kami dengan keindahan dan keagungan-Mu, yang membuat kami selalu mendekat kepada-Mu dan merasa takut akan adzab dan murka-Mu.

Ya Alloh, sungguh kami adalah hamba-hambaMu yang banyak memiliki kebutuhan dan keperluan dan sungguh apa yang ada di sisiMu tidaklah mungkin habis. Limpahkanlah kepada kami karunia dan keutamaan dari-Mu, rizqikanlah kami harta dan pekerjaan yang halal, jauh dari kezholiman dan keharoman. Jauhkanlah kami dari pekerjaan dan penghasilan yang akan menjadi alasan bagi-Mu untuk menghukum dan menyiksa kami, Ya Alloh yang Maha Pemberi rizqi lagi Maha luas karunia dan pemberian-Nya.

Ya Alloh, limpahkanlah pertolongan-Mu kepada hamba-hambaMu yang membela agama-Mu dan membela kaum muslimin yang tertindas di mana pun mereka berada. Gembirakanlah kami dengan pertolongan dan pembelaan-Mu dan janganlah Engkau serahkan agama dan kehormatan kami kepada mereka yang Engkau murkai dan Engkau laknat.

Ya Alloh, siapa saja yang menghalangi kami dari jalan-Mu sedangkan ia bukanlah orang yang Engkau kehendaki kebaikan di dunia dan di akhirat, amalannya pun jelek lagi merusak kehidupan maka kepada Engkaulah kami serahkan mereka, binasakanlah mereka, pecah belahlah kelompok mereka, dan adzablah mereka dengan adzab yang pedih di dunia dan di akhirat kelak, sungguh adzab-Mu adalah sangat cepat dan maha pedih.

Ya Alloh, cukupilah kami dengan rohmat dan pemberian-Mu, janganlah Engkau tinggalkan kami walau sekejap mata pun jua. KeridhoanMu-lah yang kami cari, maka terimalah iman dan amal sholih kami, ampunilah dosa dan kesalahan kami. Tolonglah kami dari orang-orang yang menzholimi kami, sungguh Engkau adalah pelindung Kami.

Allohumma aatina fied dunia hasanah wafiel akhiroti hasanah wa qinaa adzabannaaar.
( Disampaikan Ibnu Mukhtar pada Khuthbatul Iedul Fithri tanggal 1 Syawal 1430 H / 20 September 2009 M di Halaman Ruko City Walk Blok L Komplek Perumahan Raffles Hills )
Islam Jalan Keselamatan Sejati Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Agus Candra Kurniawan